Powered By Blogger

Selamat datang tuan dan puan

Salam jumpa,
dalam blog ini sungguh di harap kan kritik dan saran, berdasar kan penilaian sang bloger sendiri sungguh sangat selengean.. namun akan di usahakan utk menampil kan semua hal yg bisa membantu kita dalam menjalani kehidupan, memberikan pengetahuan walau tidak rinci, semua tulisan dalam blog ini hanya dalam bentuk sharing... bloger hanya berusaha memilih yg terbaik buat diri sendiri... namun lain waktu bloger akan coba utk menulis apa2 yg di rasa perlu...
mohon doa restu

Mengenai Saya

Tanjung Pinang, KEPRI, Indonesia
gosak gosak gosak,leghah leghah leghah, hanco hanco hanco, besepai besepai besepai, beseghak beseghak beseghak

Kamis, 26 Maret 2009

KECOA DARAT ATAU LAUT

PENTINGNYA PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN KESEHATAN DI
ATAS KAPAL DARI VEKTOR KECOA

Disusun Oleh : Maulina Desy Aryatie
SHE-C Division Jakarta

1. Pendahuluan
Pemeliharaan hygiene dan kebersihan lingkungan sangat berkaitan dengan kesehatan
individu dan lingkungan. Suatu lingkungan yang kurang dijaga kebersihannya dapat menjadi tempat hidup hewan yang menjadi vektor penyakit, seperti nyamuk, tikus atau kecoa.Keberadaan dari vektor di dalam kapal dapat mempengaruhi kondisi kesehatan para kru di atas kapal, karena vektor dapat menularkan penyakit kepada manusia. 1 Karena kecoa juga meninggalkan kuman di setiap tempat yang ditinggalkannya. Keberadaan kecoa tidak merusak,tetapi adanya kecoa menunjukan sanitasi di atas kapal kurang baik.Kecoa dapat masuk ke dalam kapal seringkali lewat box penyimpan makanan atau minuman, kantong penyimpan sayuran, makanan hewan atau perabot rumah tangga yang dibawa masuk ke dalam kapal sehingga kecoa dapat berkembang biak dan semakin banyak di dalam kapal.

2. Jenis-Jenis Kecoa
Jenis-jenis kecoa yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat dan tempat
hidupnya pada umumnya berada di dalam lingkungan manusia dan khususnya di dalam
lingkungan kapal antara lain ; German Cockroach (Blatella germanica) ; American cockroach(Periplaneta americana) ; Oriental cockroach (Blatta orientalis) ; Brown-banded cockroach Supella longipalpa);Australian cockroach (Periplaneta fuliginosa) ; dan Brown cockroach (Periplanetabrunnea).

3. Daur Hidup Kecoa

Dikutip dari National Center for Environmental Health, Chapter 4: Disease Vectors and Pests
Dikutip dari National Center for Environmental Health, Chapter 4: Disease Vectors and Pests

Seperti serangga lainnya, kecoa juga mengalami daur hidup. Daur hidup kecoa terdiri
dari tiga stadium yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Untuk menyelesaikan satu siklus hidupnya,kecoa memerlukan waktu kurang lebih tujuh bulan. Untuk stadium telur, kecoa membutuhkan waktu 30 – 40 hari sampai telur menetas. Telur kecoa diletakkan secara berkelompok.Kelompok telur kecoa dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau ootheca. Satu kapsul telur biasanya berisi 30 telur. Oleh induk kecoa, kapsul telur diletakkan di tempat tersembunyi seperti sudut-sudut dan permukaan sekatan kayu dan dibiarkan sampai menetas. Namun ada beberapa jenis kecoa yang kapsul telurnya menempel pada ujung abdomen induknya sampai menetas.3 Peletakan kapsul kecoa bisa mencapai 30 – 86 kapsul per kecoa dengan interval 3 – 5 hari.4
Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan menghasilkan nimfa.
Nimfa hidup bebas dan bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih. Dengan bertambahnya umur, warna ini akan berubah warna menjadi cokelat.Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali sampai nimfa menjadi stadium dewasa. Dengan adanya sayap pada stadium dewasa, maka dapat menjadikan kecoa lebih bebas bergerak dan berpindah tempat.

4. Kecoa sebagai Vektor Penyakit
Dikutip dari artikel Kecoa, Serangga Purba Penebar Penyakit, Pikiran Rakyat edisi KAmis 6 April 2006
Dikutip dari Pedoman Pengendalian Kecoa di Rumah Sakit Bab 1, Departemen Kesehatan RI

Vektor yang paling sering dijumpai di atas kapal adalah kecoa. Pada umumnya kecoa
merupakan binatang malam. Pada siang hari mereka bersembunyi di dalam lubang atau celahcelah tersembunyi. Kecoa yang menjadi permasalahan dalam kesehatan manusia adalah kecoa yang hidup dari sisa hewan yang mati. Aktivitas kecoa kebanyakan adalah berkeliaran di dalam ruangan melewati dinding, pipa-pipa atau tempat sanitasi. Kecoa dapat mengeluarkan zat yang baunya tidak sedap sehingga kita dapat mendeteksi tempat hidupnya.Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat yang dia hinggapi.Meskipun hanya sedikit bukti yang menunjukan kaitan kecoa dengan penyakit tertentu, telah diteliti bahwa kecoa membawa beberapa mikroorganisme parasit, antara lain kuman Salmonella typhimurium, Entamoeba histolytica serta poliomyelitis virus5 yaitu, kuman penyebab penyakit demam typhoid atau typhus, kuman penyebab diare serta virus penyebab polio. Selain itu diketahui juga bahwa kecoa juga merupakan pembawa kuman Streptococcus dan lain-lain sehingga kecoa juga dikenal sebagai serangga penular penyakit Disentri, Diare, Cholera, dan virus Hepatitis A6. Karena alasan inilah, maka kecoa perlu dikendalikan populasinya.

5. Pengendalian Kecoa
Strategi pengendalian kecoa terdiri dari 4 cara, antara lain :
1. Pencegahan
2. Sanitasi
3. Trapping
4. Pengendalian dengan insektisida

5.1 Pencegahan
Cara ini termasuk melakukan pemeriksaan secara teliti barang-barang atau bahan
makanan yang akan dinaikkan ke atas kapal, serta menutup semua celah-celah, lubang atau tempat-tempat tersembunyi yang bisa menjadi tempat hidup kecoa dalam dapur, kamar mandi,pintu dan jendela, serta menutup atau memodifikasi instalasi pipa sanitasi.

5.2 Sanitasi
Dikutip dari National Center for Environmental Health, Chapter 4 : Disease Vectors and Pests
Dikutip dari Pedoman Pengendalian Kecoa di Rumah Sakit Bab 1, Departemen Kesehatan RI

Cara yang kedua ini termasuk memusnahkan makanan dan tempat tinggal kecoa antara
lain, membersihkan remah-remah atau sisa-sisa makanan di lantai atau rak, segera mencuci peralatan makan setelah dipakai, membersihkan secara rutin tempat-tempat yang menjadi persembunyian kecoa seperti tempat sampah, di bawah kulkas, kompor, furniture, dan tempat tersembunyi lainnya. Jalan masuk dan tempat hidup kecoa harus ditutup, dengan cara memperbaiki pipa yang bocor, membersihkan saluran air (drainase), bak cuci piring dan washtafel. Pemusnahan tempat hidup kecoa dapat dilakukan juga dengan membersihkan lemari pakaian atau tempat penyimpanan kain, tidak menggantung atau segera mencuci pakaian kotor dan kain lap kotor.

5.3 Trapping
Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk menangkap
kecoa dan dapat digunakan untuk alat monitoring. Penempatan perangkap kecoa yang efektif adalah pada sudut-sudut ruangan, di bawah washtafel dan bak cuci piring, di dalam lemari,di dalam basement, dan pada lantai dibawah pipa saluran air.

5.4 Pengendalian dengan Insektisida
Penggunaan bahan kimia dalam hal ini insektisida dilakukan apabila ketiga cara diatas
telah dipraktekan namun tidak berhasil. Namun, bisa juga diindikasikan bahwa pemakaian insektisida dilakukan karena ketiga cara diatas dilakukan dengan cara yang salah atau tidak pernah melakukan ketiga cara diatas. Berikut insektisida yang dapat digunakan untuk pemberantasan kecoa yang terdaftar dan diizinkan.
Selain keempat cara pengendalian di atas, Pengendalian kecoa secara fisik dapat
dilakukan dengan cara menyiramkan air panas pada kapsul-kapsul telur kecoa sehingga telurtelur
tersebut tidak sampai menetas atau membunuh kecoa dengan alat pemukul atau tangan.

6. Kesimpulan
Pengendalian jumlah kecoa di atas kapal perlu dilakukan antara lain dengan sanitasi
lingkungan kapal yang baik. Cara ini jauh lebih baik untuk mengatasi kemungkinan penyebaran
penyakit yang diperantarai oleh kecoa.
************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jgn lupa sertakan Komentar anda, kritik dan saran sangat di harap kan